At-Turots Peduli
MENEBAR CAHAYA DI DAERAH GERSANG
APU (Atturots Peduli Umat)pada Kamis 18 September 2014 kembali menyambangi desa-desa terpencil di
wilayah Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul.Tidak saja terpencil, desa-desa itu juga tertinggal.
Tertinggal secara ekonomi maupun kemampuan keagamaan. Ini bukan kali pertama APU menyambanginnya.
Keadaannya memang memprihatinkan.
Nglipar merupakan kecamatan yang termasuk jalur utara di Kabupaten Gunungkidul, mendampingi kecamatan
lain seperti Ponjong dan Semin. Kecamatan ini juga merupakan kecamatan yang dekat dengan kabupaten
sebelahnya, Wonogiri. APU juga punya binaan di Kecamatan Eromoko dan Praci yang masuk Kabupaten Wonogiri.
Sama saja termasuk wilayah yang kering cenderung tandus berkapur bahkan beberapa tempat sering mengalami
kekeringan saat musim kemarau.
wilayah Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul.Tidak saja terpencil, desa-desa itu juga tertinggal.
Tertinggal secara ekonomi maupun kemampuan keagamaan. Ini bukan kali pertama APU menyambanginnya.
Keadaannya memang memprihatinkan.
Nglipar merupakan kecamatan yang termasuk jalur utara di Kabupaten Gunungkidul, mendampingi kecamatan
lain seperti Ponjong dan Semin. Kecamatan ini juga merupakan kecamatan yang dekat dengan kabupaten
sebelahnya, Wonogiri. APU juga punya binaan di Kecamatan Eromoko dan Praci yang masuk Kabupaten Wonogiri.
Sama saja termasuk wilayah yang kering cenderung tandus berkapur bahkan beberapa tempat sering mengalami
kekeringan saat musim kemarau.
Pada Kamis kali ini APU menerjunkan 8 dai muda yang masih membara semangatnya. Mereka adalah santri dari
Ma'had Jamilurrahman kelas III jenjang Mu'allimin. Kedelapan pemuda tangguh tersebut adalah Hardadi
bertugas di Nglipar Kidul, Hengky Fernandez di Kepuhsari I, Luqman Ishaq di Kepuh II, Mardi di
Karangpoh,Rizqi di Ngrandu, Sugiharto di Danyangan, Athaurrahman di Buyutan dan Surya Anshor di
Kalikucir.
Rombongan dai muda tersebut bergerak dari markaz mereka pada jam 14.00. Mereka diangkut menggunakan
kijang putih bantuan Dinkes Kabupaten Bantul. Mobil bekas ambulans tersebut setia menemani mereka
menelusuri jalanan yang naik turun berliku mengikuti kontur pegunungan kapur seribu yang membelah pulau
Jawa tersebut.Setelah meliuk-liuk mengikuti irama jalan sampailah rombongan di lokasi pertama. Saat
itulah terdengar sayup-sayup kumandang adzan Asar dari masjid yang sepertinya jauh banget. Sementara
masjid yang dijadikan sebagai tempat pusat kegiatan belum terlihat jamaah dari warga sekitar. Sambil
melepas penat rombongan merasakan segarnya air wudhu yang memancar kecil dari keran masjid. Tim dakwah
mesti lebih hemat lagi mengingat air menjadi barang yang sangat berharga di tempat itu. Selepas shalat
tim dakwah melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat yang dituju hingga desa terakhir, Buyutan Kedungpoh
saat menjelang adzan maghrib berkumandang. MAsih ada sedikit waktu untuk mandi dan melepas penat akibat
perjalanan yang jauh dan melelahkan.
Dari kajian-kajian tersebut terjalinlah interaksi dengan masyarakat kebanyakan yang hidup di daerah
terpencil nan tandus. Tidak sedikit di sela-sela kajian atau obrolan selepas kajian, sebagian masyarakat
yang sepertinya mewakili warga desa menumpahkan uneg-unegnya.Ada tentang sulitnya memenuhi nafkah
keluarga, kesulitan mendidik anak, kekeringan yang melanda, friksi-friksi dalam bermasyarakat, dan juga
tentang kurban.
Hewan kurban hampir tidak ada yang mengeluarkannya mengingat rata-rata taraf kehidupan mereka di bawah.
Bahkan mereka mengangankan seandainya ada kaum muslimin yang sudi mendistribusikan hewan kurbannya tahun
ini di tempat mereka. Ini bukan hanya didambakan oleh warga di jalur utara, masyarakat di jalur selatan
Gunungkidul pun tak kalah memprihatinkan. Untuk itulah APU menjelang 'Idul Adh-ha 1435 H ini mengetuk
kesadaran para muslimin untuk berkenan menyalurkan hewan kurbannya ke daerah-daerah tertinggal tersebut.
Sungguh di sekitar Anda tentu sudah hal biasa konsumsi daging, saat 'Idhul Adh-ha tentu menjadi
berlimpah. Sementara saudara-saudara kita kaum muslimin saat 'Idul Adh-ha sekalipun masih kesulitan
untuk merasakan lezatnya masakan daging hewan. Semoga kurban Anda kali ini lebih berkah dan bermanfaat
bagi orang banyak. Kiranya tebar hewan kurban Anda melengkapi cahaya bahagia mereka setelah mendapatkan secercah cahaya rohani dari para dai. Salurkan kurban Anda baik sudah berupa hewan maupun titipan dana kurban melalui APU untuk masyarakat
terpencil dan tertinggal di Gunungkidul dan sekitarnya. Untuk hewan di sekitar Jogjakarta bisa kami
jemput ke rumah, call atau sms 082138376566. Untuk titipan dana kurban bisa ditransfer ke:
Mandiri Syariah (BSM) nomor rekening 7057051005 atas nama Atturots Peduli Umat
Bank BPD DIY Syariah nomor rekening 500-262-000007612-8 atas nama Atturots Peduli Umat
Untuk kambing senilai 2 juta rupiah, sapi 17 juta rupiah. Silakan konfirmasi setelah transfer ke nomor
082138376566

- KAJIAN SEPUTAR DZULHIJJAH & IDUL ADHA DI JAMILURRAHMAN
- PROGRAM PELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK KARYAWAN ICBB
- AMIRUL MUKMININ UMAR BIN AL-KHATHTHAB, SAAT KRITIS, BELIAU TETAP MELAKUKAN NAHI MUNKAR
- PERESMIAN MASJID YAYASAN OLEH BUPATI KULONPROGO
- MARI MENELADANI RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM DI BULAN DZULHIJJAH
